
Pemerintah menggaungkan akan mengganti pekerjaan yang sifatnya administrasi pada PNS dengan Robot/AI, termasuk juga di beberapa perusahaan swasta, pabrik sudah mengganti sebagian pekerjanya dengan robot. Penggunaan robot kedepan tentunya akan menjadi momok bagi para pekerja karena lowongan kerja akan lebih sedikit dan persaingan semakin meningkat. Tapi mau tidak mau kedepan ini pasti akan terjadi, proses otomasi/otomatisasi dengan robot/AI tentunya dapat meningkatkan produksi perusahaan serta tentunya bisa berkerja lebih keras daripada pekerja manusia. Banyak perusahaan sudah menggunakan robot seperti perusahaan amazon yang menggunakan robot untuk menyortir barang ketempat yang ditentukan. Beberapa Pekerjaan yang bisa digantikan adalah pekerjaan yang sifatnya repetitif, gampang diprediksi dan berada dilingkungan yang terkontrol.
Di Indonesia sendiri sudah mulai menggunakan teknologi Robot dan AI seperti pabrik-pabrik mobil dan yang paling kalian kenal seperti Gojek, Grab dan sejenisnya yang menggunakan teknologi AI untuk mempertemukan penumpang dan sopir tanpa perlu repot-repot nelp CS dulu untuk memesan kendaraan, atau Traveloka untuk memesan tiket pesawat dan hotel. Jadi tanpa sadar inilah salah satu bentuk otomasi dalam kehidupan sehari-hari, yang dulunya butuh beberapa puluh menit untuk proses pemesanan sekarang semua sudah diotomasi. Terus bagaimana nasib para pekerja apabila digantikan robot? Menurut saya nantinya setiap pekerja akan dialihkan ke tempat-tempat yang belum bisa digantikan robot,contoh robot bisa menggantikan petani untuk menanam sayur, tapi pekerjaan perencanaan bisa dilakukan oleh petani, begitu juga guru-guru dalam melakukan tugas membuat soal-soal dan koreksi bisa digantikan oleh robot, dan guru bisa berfokus dalam hal mengajar dan berinovasi dalam proses mengajar.
Teknologi mungkin bisa menghilangkan beberapa pekerjaan tapi juga bisa menumbuhkan pekerjaan baru, contoh saja Gojek, mungkin secara tidak langsung gojek menghilangkan peran CS (Customer service), tapi juga menumbuhkan pekerjaan baru dengan mitranya ribuan sopir direkrut, ribuan resto dan toko kerjasama dalam proses pengiriman makanan dan barang. Pendapatan dengan otomasi ini juga lebih meningkat, pemanfaatan otomasi juga dibarengi dengan peningkatan infrastuktur, dan tentunya menambah juga lapangan pekerjaan. Teknologi akan terus berkembang dan tentunya kita harus bisa beradaptasi .
Untuk PNS juga tidak jauh, otomasi memudahkan pelayanan, contoh dulu surat menyurat harus berjenjang prosesnya, staff menyusun mencetak surat, mengajukan ke Kepala seksi, dikoreksi, diajukan ke kepala bidang/kabag, baru ditanda tangan oleh kepala dinas/badan, proses yang sangat panjang dan tentunya menghabiskan banyak kertas, dan proses tersebut bisa digantikan dengan eoffice. Penerimaan surat juga seperti itu. Layanan pembayaran, pencarian ijin semua bisa diotomasi, sehingga tinggal duduk dirumah depan laptop atau memakai smartphone bisa mengajukan perijinan, melakukan pembayaran dengan mobile banking sehingga layanan lebih dimudahkan.
Meskipun otomasi dengan robot/AI memudahkan namun beberapa pekerjaan tidak bisa digantikan dengan robot/AI seperti Pekerjaan fisik yang tidak mudah diprediksi seperti jasa konstruksi yang mengikuti kondisi alam, Pekerjaan yang butuh interaksi manusia seperti psikolog , pekerjaan yang butuh kreativitas seperti musisi. Jadi tidak perlu takut, tetap ikuti perubahan, tingkatkan kompetensi yang kita punya.
(sumber gambar: https://techno.okezone.com/read/2019/05/06/56/2052217/robot-ai-di-china-bisa-uji-rasa-makanan)